Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia ke-XI (Jember punya cerita)
Acara besar yang sudah lama kami
tunggu akhirnya datang juga. Yipiii, Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia yang
ke-XI akhirnya tiba. Kami tentu tidak sabar untuk menjelajah kota Jember yang
menjadi tuan rumah Jambore tahun ini. Mau tahu kisah selanjutnya, kami sudah
merangkumnya dalam tulisan kali ini. Selamat menikmati kota Jember.
Kamis, 30 Agustus 2018, Lombok – Bali –
Banyuwangi
Pukul
7 kami berkumpul di sekret. Kami melakukan banyak persiapan untuk keberangkatan
menuju Jember, Jawa Timur untuk mengikuti salah satu acara Jambore Fotografi
Mahasiswa Indonesia (JFMI) yang ke-XI. Kami mempersiapkan banyak hal, mulai
dari bekal yang akan kami makan selama perjalanan, alat masak dan juga
keperluan pribadi.
Setelah
cukup lama melakukan persiapan, waktu menunjukkan pukul 9. Kami berkumpul di
depan Studio Fokus Unram untuk mengambil gambar sebelum keberangkatan dan juga
membuat boomerang untuk story di sosmed. Setelah pengambilan gambar dan membuat
boomerang, kami membuat lingkaran kecil untuk mendengarkan sedikit pesan dari
para senior-senior yang pernah mengikuti jambore sebelumnya. Salah satu pesan
dari senior yang paling melekat adalah “Satu pulang semua pulang. Satu diam,
semua diam”. Setelah itu, sebelum berangkat, kami melakukan do’a bersama guna
memohon keselamatan dan kelancaran perjalanan. Jam menunjukkan pukul 09.30,
kami akhirnya berangkat menuju pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Sekitar
30 menit akhirnya kami sampai di pelabuhan Lembar. Disana kami berkumpul di
salah satu tempat yang mirip seperti halte. Disana kami melakukan sedikit
musyawarah. Kami bermusyawarah karena kapal Legundi jurusan Lembar – Surabaya
yang awalnya akan kami naiki ternyata tidak ada pada hari itu. Akhirnya,
setelah melakukan musyawarah, kami sepakat menaiki kapal yang menuju pelabuhan
Padang Bai, Bali.
Sekitar
pukul 12 setelah pembelian tiket, kami kemudian berjalan menuju kapal yang akan
kami naiki. Di kapal kami mengambil tempat di lantai 3 atau biasa di sebuat
atap dari kapal yang kami naiki. Kami mengambil lokasi itu karena selama
perjalan menuju Bali membutuhkan waktu selama 4 jam. Disana kami mengambil foto
selfi dan juga membuat story.
Di
kapal kami bertemu dengan salah seorang teman. Kami mengobrol dan juga
berkenalan bagi anggota baru. Di kapal, kami melakukan banyak hal, mulai dari
mengobrol, bermain, berfoto, makan dan juga tidur. Di tengah perjalanan, kami
bertemu dengan arus ombak yang cukup besar sehingga membuat kapal yang kami
naiki sedikit bergoyang. Salah satu dari kami pun mengalami mabuk laut. Namun,
itu tidak menyurutkan semangat kami dalam melakukan perjalanan.
Sekitar
pukul 4 sore, kami akhirnya melihat penampakan dari pelabuhan Padang Bai, Bali.
Setelah kapal menepi dan parkir, kami pun turun dari kapal. Kami langsung
menuju masjid yang ada di pelabuhan dan melakukan salah satu kewajiban sebagai
muslim. Disana kami istirahat juga makan sambil menunggu kepastian apa yang
akan kami gunakan menuju pelabuhan Gili Manuk untuk melakukan penyeberangan
menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Setelah
selesai melakukan kewajiban dan makan, kami pun langsung menuju mobil umum atau
angkot yang akan mengantarkan kami sampai ke Ubung. Perjalanan dari pelabuhan
sampai Ubung sekitar 3 jam. Selama perjalan menuju Ubung, untuk mengisi waktu
kami bernyanyi diiringi petikan gitar kecil dan bercanda. Tidak lama, suasana
di dalam angkot pun sepi karena sebagian dari kami tertidur dan sebagiannya
lagi hanya menatap keluar jendela menikmati perjalanan juga menyaksikan malam
yang mulai menelan cahaya matahari.
3
jam berlalu, kami pun sampai di Ubung. Sesampainya di Ubung, kami tidak perlu
menunggu lama untuk kembali menaiki kendaraan mana yang akan membawa kami
menuju pelabuhan Gili Manuk, karena disana sudah ada bus kecil yang menawarkan
mobilnya untuk kami gunakan menuju pelabuhan. Setelah melakukan kesepakatan
ongkos, kami turun dari angkot kemudian menaiki bus.
Perjalanan
dari Ubung menuju Pelabuhan Gili Manuk memakan waktu 3 jam. Dalam perjalanan
menuju Pelabuhan Gili Manuk, kami dilanda rasa tegang. Karena, bus yang kami
tumpangi di kendalikan oleh supir yang tidak kalah dari pemain Fast & Furious. Injak gas, salip
kiri, salip kanan, penuh ketegangan. Yang tertidur bangun, yang bangun tidak
bisa tidur. Namun, kami tetap menikmati perjalanan. Karena, sesekali kami
berteriak
“Gasss pak ekooo. Saaalip pak ekooo”.
“Gasss pak ekooo. Saaalip pak ekooo”.
Sekitar
pukul 11 kami sampai di Pelabuhan Gili Manuk. 3 jam dengan ketegangan telah
berlalu. Kami turun dari bus dan langsung jalan menuju loket pelabuhan. Selesai
membeli tiket kami langsung jalan menuju kapal yang akan membawa kami
mengarungi laut yang memisahkan Bali dengan Jawa. Dari pelabuhan Gili Manuk
sudah bisa terlihat kelap kelip dari lampu dari Pulau Jawa. Perjalanan dari
Gili manuk menuju Pelabuhan Ketapang hanya memakan waktu 15 menit.
Selama
perjalanan, salah seorang dari kami mabuk laut dan akhirnya mengeluarkan
sesuatu yang ada di perutnya. Kami kasihan tapi juga tertawa melihatnya. Tak
lupa selama perjalanan, kami mengabadikan moment. Pelabuhan sudah mulai
terlihat. Sedikit lagi kami akan menginjakkan kaki di Jawa Timur. Kapal bersandar, kami pun turun
dan langsung menuju masjid yang ada di dekat pelabuhan. Di masjid ini kami
singgah untuk istirahat dan menanti hari esok.
Jum’at, 31 Agustus
2018, Banyuwangi – Jember
Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Kami
bersiap - siap untuk memulai perjalanan di hari kedua menuju Jember. Setelah
persiapan kami selesai, kamu kemudian jalan kaki menuju stasiun kereta api.
Dari masjid sampai stasiun jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan berjalan kaki
bisa di tempuh hanya dengan waktu kurang lebih 10 menit.
“Stasiun Banyuwangi Baru”, itulah nama stasiun yang kami jumpai. Sesampai di stasiun kami langsung mengambil gambar dan berfoto lalu dikirimkan ke grup. Kereta api menuju Jember baru akan berangkat pukul 10. Akhirnya kami duduk di halaman stasiun dan sarapan guna menunggu kereta yang akan kami naiki.
“Stasiun Banyuwangi Baru”, itulah nama stasiun yang kami jumpai. Sesampai di stasiun kami langsung mengambil gambar dan berfoto lalu dikirimkan ke grup. Kereta api menuju Jember baru akan berangkat pukul 10. Akhirnya kami duduk di halaman stasiun dan sarapan guna menunggu kereta yang akan kami naiki.
Pukul 09.45 kereta api tiba. Kami
langsung menaiki kereta. Kami mengambil tempat duduk yang sesuai dengan tiket,
menaruh barang dan kemudian kami turun dari kereta. Kami turun hanya untuk
berfoto dan membuat video. Saat itu sedang gerimis, jadi kami di luar hanya
sebentar lalu masuk kembali ke dalam kereta. Pukul 10.00 kereta api langsung
melaju. Perjalanan dari Banyuwangi menuju Jember mebutuhkan waktu 3 jam.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang.
Kami tiba di stasiun Jember. Kami turun dari kereta dan langsung menuju tempat
teduh di depan stasiun sambil menunggu jemputan dari paniti JFMI XI. Sedikit
menunggu, bus Universitas Jember pun tiba. Panitia JFMI XI turun dan langsung
menyapa kami. Kami langsung naik ke dalam bus. Namun, bus tidak langsung
berangkat, karena masih ada peserta jambore yang sebentar lagi tiba. Tidak
lama, 2 orang cewek keluar dari stasiun dan langsung berjalan menuju bus dan
langsung naik. Mereka peserta dari FOCUS Malang, Febby & Ayin. Kami
berkenalan dan mengobrol. Bus pun langsung melaju membawa kami ke lokasi acara.
10 menit berlalu, kami tiba di Aula
PKM Universitas Jember. Disana sudah terdapat banyak peserta JFMI XI. Kami
turun dari bus dan langsung melakukan registrasi. Setelah melakukan registrasi,
kami langsung masuk dan mengambil lahan untuk tempat istirahat. Setelah
selesai, kami pun keluar dan mencari makan. Setelah makan, kami kembali ke Aula
PKM.
Matahari mulai terbenam dan malam akan tiba. Peserta JFMI XI semakin banyak yang berdatangan. Malam telah tiba. Kami semua berkumpul di dalam aula. Di dalam Aula terlihat banyak sekali kegiatan, ada yang tidur, mengobrol, bercanda, dan juga berkenalan.
Malam semakin larut. Jam menunjukkan pukul 00.00. Kami bersiap untuk tidur guna menyambut hari esok, pembukaan JFMI XI.
Pembukaan JFMI
Matahari mulai terbenam dan malam akan tiba. Peserta JFMI XI semakin banyak yang berdatangan. Malam telah tiba. Kami semua berkumpul di dalam aula. Di dalam Aula terlihat banyak sekali kegiatan, ada yang tidur, mengobrol, bercanda, dan juga berkenalan.
Malam semakin larut. Jam menunjukkan pukul 00.00. Kami bersiap untuk tidur guna menyambut hari esok, pembukaan JFMI XI.
Pembukaan JFMI
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
BalasHapushanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
"JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.CLUB
BalasHapusDAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "