Bukit Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur
Bukit yang baru dibuka pada tanggal 25 April 2015 yang
terletak di Desa Sembalun, Lombok Timur ini membuat kami tertarik untuk
mendakinya dan tak sabar untuk mengabadikan moment indah disana.
Pada tanggal 16 Mei 2015 kemarin ini kami pun berangkat
menuju bukit yang masih jarang sekali didatangi wistawan ini, kami memulai
perjalan kami dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun, Lombok Timur butuh tiga
jam perjalan untuk tiba di Sembalun.
Dan kamipun sampai di Tempat Tiketing Pendakian Bukit Anak
Dara, untuk mendaki bukit Anak Dara ini sama halnya dengan biaya registrasi
pendakian Bukit Pergangsingan hanya butuh sepuluh ribu rupiah perorang dan
kalian bisa melanjutkan perjalanan menuju Bukit Anak Dara. Namun jarak dari
tempat registrasi menuju pintu gerbang bukit Anak Dara ini sangat jauh, butuh
waktu satu setengah jam pejalan kaki, namun ada alternatife untuk memudahkan
perjalanan menuju gerbang, di lokasi ticketing disana sudah menyiapkan
transportasi mobil pickup dengan membayar lima puluh ribu rupiah pertrip kita
bisa diantar jemput sampai pintu gerbang
pendakian.
Oh iya jangan lupa untuk pendakian bukit anak dara ini kita
diwajibkan menggunakan guide jadi mau tidak mau kita harus menggunakan guide
karena ketakutan pengurus Pendakian Bukit Anak Dara ini tidak berani mengambil resiko para wisatawan kemungkinan besar akan
tersesat dalam perjalan. Dalam benak kami “ada benarnya juga sih” dari pada
tidak selamat dan tersesat dijalan kami pun membayar guide untuk menuntun
perjalanan kami, guide ditarifkan 100 ribu rupiah perhari dan kamipun
berangkat.
Setelah 15 menit menggunakan pickup dengan medan yg cukup
menantang kamipun sampai di pintu gerbang. Waktu pukul sudah menunjukan 14.00
Wita, tak lupa berdoa sebelum memulai pendakian agar diberikan kekuatan dan
keselamat sampai akhirnya tiba dirumah lagi dengan selamat.
Setelah melakukan perjalanan 2 menit kita akan mengisi air
terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan, karena menjadi catatan besar
buat kita dan para pendaki lain yang menuju bukit anak dara untuk membawa air
dari bawah sebelum melakukan pendakian, karena diatas tidak adanya sumber air.
Sesudah mengambil air
perjalananpun dilanjutkan diawali dengan perkebuanan strowberi dan sayur mayur
yang sejuk dipandang dan disambut dengan sedikit safana dan memasuki hutan tak
terasa sudah mendaki selama 1 jam 45 menit
keluar dari hutan menemui dataran
point pertama untuk istirahat sembari mengumpulkan tenaga dan kembali
melanjutkan pendakian perjalanan savanna selama 30 menit menuju pelawangan
bukit anak dara kembali beristirahat untuk mengumpulkan tenaga, tak terasa
puncak bukit anak dara sebentar lagi sampai sambil menikmati dingin dan
sejuknya kabut yang sekilas melintang melwati tubuh yang penuh keringat.
Melanjutkan pendakian menuju puncak savanna punngungan anak
dara yang masih setia menemani kiri dan kanan kini di hiasi dengan bunga
edelweis yang tumbuh di sekitaran punggungan serasa menadaki gunung rinjani
melalui jalur selatan yang terlekanl dengan padang edelweisnya namun di sini tidak
kalah indahnya.
Dan akhirnya tiba di Puncak Bukit Anak Dara sekitar jam
setengah 6, sembari sitrihat sejenak
sambil mendirikan tenda dan dihadiahkan pemandangan yang tidak bisa ditemukan
diperkotaan serasa berada di negeri atas langit, bagaikan lautan awan dihiasi
puncak rinjani yang sungguh menawan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
rasa lelah letih dibayar sudah. Dan saatnya menikmati pemandangan.
Dan Kebetulan teman-teman anggota muda dalam mepersiapkan
stock foto untuk pameran angkatan sangat cocok sekali menuju bukit anak dara
ini menjadi spot untuk foto dipamerkan nanti pada tanggal 5-7 juni 2015 nanti
dalam rentetetan Kegiatan Diesnatalis Fokus Unram yang ke 20.
Sinar hangat sunset menyinari tubuh yang dingin memeberikan
sedikit kehangatan dan bulatnya matahari
bersembunyi dibalik awan dengan perlahan-lahan menghilang menandakan malam hari
akan tiba.
Bukit Anak Dara dengan ketinggian sekitar 1.850 MDPL ini
malam yang sangat dingin butuh beberapa jaket namun dinginnya tetap menusuk
membuat kami untuk tetap bergerak agar tetap hangat, hangatnya api unggun
membuat kami tidak ingin beranjak dari
tempat duduk, sembari mempersiapkan makan malam.
Malam semakin larut dan malam semakin dingin satu persatu
para wisatawan memasuki tenda. Tak lengkap rasanya mengabadikan moment indah di
malam hari di Bukit Anak Dara, Milkyway terlihat jelas tepat diatas tenda kami
sungguh pemandangan yang indah.
Kami harap malam ini menjadi malam yang panjang yang tak
seperti malam biasanya. Malam semakin larut dan matapun tak tahan menahan rasa
ngantuk. Pukul sudah menujukan jam 1 malam dan kamipun beristirahat dengan
harapan besok pagi disambut denngan sunsrise yang tak kalah dengan sunset di
sore hari.
Sunrise akhirnya datang juga, selamat pagi Bukit Anak Dara,
para pendaki sibuk dengan gadget dan kamera masing-masing tidak mau kelewatan
mengabadikan moment di tempat yang indah dan moment yang sangat jarang ini.
Sebelah timur garis pantai yang bersinar berwarna jingga menunggu matahari muncul dari lautan
serasa lukisan namun tampak nyata.
Pemandangan yang tak habis-habisnya bisa
dinikmati, seluruh sudut memiliki keindahan pemandangan tersendiri. tak cukup
dua hari satu malam untuk menikmati seluruh keindahan di Bukit Anak Dara ini.
keren foto foto nya .. seni #photography .. gimana cara motret bintang begitu? kok muncul ya bintang bintang nya? kan gelap ..
BalasHapusmasyaallah mantap bang
BalasHapus