Manjakan Mata dengan Pesona Bukit Geresak

Mataram-Sekotong Barat

Fokus family camp hadir lagi di bulan pertama tahun 2019 ini, tepatnya 19 januari kemarin kami berangkat menuju Dusun Medang, Sekotong Barat, Lombok Barat. Cuaca hari itu pun cukup bersahabat, dan cerah berawan. Seperti biasa, Info sudah disebar jauh-jauh hari untuk semua anggota, agar dapat mempersiapkan diri sebelum hari keberangkatan. Sehari sebelumnya, anggota yang lain telah melakukan survey ke lokasi untuk memastikan lokasi kemah nyaman dan aman, karena bukit Geresak terbilang baru dibuka untuk umum setelah diperkenalkan oleh masyarakat setempat dan Komunitas Paralayang NTB.

Waktu menunjukkan pukul 16.30, cuaca cukup mendung sehingga kami pun memutuskan untuk berangkat agar tidak sampai terlalu larut. Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam dari Mataram menuju Sekotong Barat. Sepanjang perjalanan, tampak pemandangan pelabuhan Lembar dengan deretan kapal dan rimbunan pohon bakau. Terdapat dua rute menuju Sekotong, yaitu jalur atas dan jalur bawah. Rute perjalanan jalur atas cukup menantang, perjalanan harus ditempuh melewati jalan berkelok, menikung, dengan tanjakan serta turunan tajam karena posisi jalan mengitari punggung bukit. Berbeda halnya dengan jalur bawah yang lebih banyak jalanan lurus berkelok, dengan sedikit tikungan.

Bukit Geresak Malam Hari Siapa Takut

Hari semakin gelap. Kami memarkirkan kendaraan di tempat yang di sediakan dan bersiap menuju Bukit Geresak. Perjalanan dari tempat parkir menuju atas bukit menempuh waktu 30 menit. Dengan trek yang cukup menanjak, kami bergantian membawa perlengkapan sembari melepas rasa lelah. Kami sarankan untuk membawa persediaan air yang cukup, karena sumber mata air cukup jauh dari atas sehingga harus turun cukup jauh untuk sekedar membeli air. Tenda sudah disiapkan oleh anggota yang menjadi tim pendahulu. Setelah sampai, kami memasukkan barang-barang ke dalam tenda dan mempersiapkan bahan-bahan untuk makan malam. Kemah kali ini dilengkapi dengan menu masakan yang mewah. Kebab dan martabak manis menjadi menu pelengkap makan malam kami.

Cuaca di atas bukit tidak begitu dingin dikarenakan bukit ini berada di area pantai yang cenderung memiliki suhu lebih hangat dibandingkan dengan bukit di area pegunungan. Pemandangan malam hari menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Pemandangan laut dengan hiasan lampu kapal dari Pelabuhan Lembar terlihat seperti bintang-bintang yang berkelap kelip.

Pagi yang Mempesona

Tidak jauh dari tempat kami membangun tenda, terdapat bukit yang lebih tinggi, yang kami sebut puncak bukit. Pukul 06.00 pagi, kami bergegas bangun untuk bersiap memotret suasana pagi di puncak bukit tersebut. Dari atas sana kami dapat melihat pemandangan dari tiga gili yaitu Gili kedis, Gili nanggu, dan Gili sudak. Di kejauhan tampak pula samar-samar pemandangan Gunung Agung dengan awan tipisnya. Serta puncak Gunung Rinjani yang tak kalah menarik perhatian. Beralih ke arah timur, terlihat Pelabuhan Lembar bersama barisan kapal-kapalnya, serta tampak pula megahnya gedung-gedung di pusat Kota Mataram.

Waktu menunjukkan siang, angin mulai bertiup kencang, tandanya kegiatan paralayang di Bukit Geresak akan segera dimulai, kami segera mengambil peralatan untuk memotret paralayang. Benar saja, semakin siang, pemandangan semakin indah, di tambah dengan adanya paralayang yang membuat suasana riuh karena banyaknya masyarakat yang datang untuk menyaksikan. Kami pun tidak boleh kelewatan momen langka ini untuk diabadikan melalui foto dan video. 

Liburan Kemana Lagi Kita

Liburan di tengah-tengah jadwal ujian menjadi hal yang menarik dan menantang. Bagi sebagian orang, mereka akan tetap berdiam diri di rumah, berbeda dengan kami yang akan terus mengeksplor keindahan alam dan mengabadikan setiap moment yang tercipta melalui jepretan kamera. Untuk akhir cerita dan perjalanan yang akan terus berlanjut suatu pesan mengiringi akhir tulisan ini, jangan sampai kuliah menghalangi kamu untuk liburan, hehe..

Salam Fotografi

Fokus!!