Fokus Unram Goes to Bukit Siswa, Sembalun
Rabu, 25 juli 2018, kami berkumpul di sekret
fokus sembari menunggu kedatangan teman-teman yang ingin ikut nge-bukit. Waktu
menunjukkan pukul 11.00, agar tidak sampai kemalaman kami memutuskan untuk
segera berangkat. Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke Sembalun
menggunakan sepeda motor.
Kami begitu menikmati setiap perjalanan menuju
Bukit Siswa. Waktu menunjukkan jam 2 siang. Memasuki daerah Sembalun, udara
dingin mulai terasa walau di siang hari yang cukup terik sekalipun. Sebelum
melakukan perjalanan menuju bukit, kami singgah di rumah warga untuk mengisi
kembali energi dan mental agar siap menuju bukit siswa.
Bukit siswa merupakan salah satu bukit yang
sedang hits seperti barisan perbukitan daerah Sembalun lainnya. Akses menuju
bukit juga tidak sulit. Kendaraan dapat diparkir di area pintu masuk bukit, dan
dijamin aman. Dinamakan bukit siswa karena, bukit ini dijadikan sebagai tempat
latihan untuk olahraga Paralayang. Hanya diperlukan waktu 30 menit untuk
mendaki bukit ini. Walau begitu, kami tetap harus berhati-hati dikarenakan
medan yang berbatu dan penuh semak belukar. Keselamatan diri harus tetap
menjadi prioritas.
Pemandangan dari atas bukit ini dapat
memanjakan mata dan suasana hati. Rasanya semua lelah terbayar, saat menyadari
kami dikelilingi oleh barisan bukit lainnya, seperti Bukit Nanggi, Pergasingan,
Anak Dara, dan juga Rinjani tentunya. Luasnya langit dengan suguhan matahari
terbenam semakin menambah indah suasana menjelang petang. Menyadari hari
semakin gelap, kami pun mulai membangun tenda yang nanti akan kami gunakan
sebagai tempat tidur. Sebagian dari kami pergi mencari kayu bakar.
Setelah semua tenda telah selesai dibangun dan
api unggun sudah menyala, kami duduk melingkar dan menikmati obrolan hangat
malam itu. Tawa lepas pun semakin riuh, ketika kami beradu cerita konyol,
alhasil udara yang dingin sedikit berdamai dan tidak begitu terasa.
Waktu menunjukkan pukul 3 pagi, obrolan mereka
tak berkesudahan, bercanda dengan segala guyonan mereka yang membawa gelak
tawa, sehingga membuat kami tidak ada yang mengantuk. Namun sebagian ada yang
memilih tidur di tenda karena tak kuat menahan kantuk dan dingin.
Disaat pagi menjelang, kami kompak menunggu
matahari terbit dan siap untuk mengabadikan moment tersebut dengan berbagai
angle dan komposisi yang pas. Tidak lama kemudian, matahari sudah berada di
ubun-ubun. Memasuki siang kami memilih meninggalkan lokasi, dengan membersihkan
sampah-sampah yang masih berserahkan terlebih dahulu.
Setelah semua telah siap, mulai dari tenda
sudah selesai dibongkar, lokasi pun sudah bersih dari sampah, kami pun mulai
turun dari bukit dan melanjukan perjalanan kembali ke rumah masing-masing.
Inilah
satu cerita dari perjalanan nge-bukit kami, yang didalamnya selalu menyuguhkan
kenangan serta cerita manis dan menyenangkan. Kebayang gak sih, serunya
menyusuri satu demi satu tempat menakjubkan bersama kami. Hihihii..
Salam Fotografi
Fokus!!!
Beberapa dokumentasi kegiatan kami di Bukit siswa
Ah, tempat ini pertama kali saya take off paralayang
BalasHapusBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
BalasHapushanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)